LEMBAR TUGAS PRAKTIKUM
Latihan No. : 2
Judul Acara Praktikum : Pengamatan Macam-Macam Bahan
Hijauan Pakan Ternak
Tanggal : 18 Maret
2013
Nama : Lusi Nur Agustin
Nim : C31120390
Kelompok : 2
Dosen Pembimbing : Ir. Anang Sutirtoadi, MP
1. JERAMI
Jerami padi
adalah bagian batang tumbuh yang telah dipanen bulir-bulir buah bersama atau
tidak dengan tangkainya dikurangi dengan akar dan bagian batang yang
tertinggal. Jerami padi merupakan sumber makanan ruminansia.
Sejauh
ini, pemanfaatan jerami padi sebagai pakan baru mencapai 31-39 %, sedangkan
yang dibakar atau dikembalikan ke tanah sebagai pupuk 36-62 %, dan sekitar 7-16
% digunakan untuk keperluan industri.
Kandungan
gizi jerami padi terdiri atas :
Protein
kasar 4,5 %
Serat
kasar 35 %
Lemak
kasar 1,55 %
Abu 16,5
%
Kalsium
0,19 %
Fosfor
0,1 %
Energi
TDN (Total Digestible Nutrients) 43 %
Energi DE
(Digestible Energy) 1,9 kkal/kg
dan Lignin
yang sangat tinggi.
Jika
jerami padi langsung diberikan kepada ternak, maka daya cernanya rendah dan
proses pencernaannya lambat, sehingga total yang dimakan per satuan waktunya
menjadi sedikit.
Walaupun pada kenyataannya jerami padi miskin
akan zat-zat makanan, namun sekitar 40 persen dapat dicerna sebagai
sumber energi dalam proses pencernaan ternak ruminansia. Rendahnya
daya cerna ini disebabkan oleh adanya Lignin dan silika yang
menngikat Cellulosa dan Hemicellulosa dalam bentuk
ikatan rangkap , sehingga sukar dicerna oleh enzim dari mikroorganisme
dalam rumen (salah satu bagaian perut ternak ruminansia.
2. GAMMAL (Gliricidia sepium)
Gamal atau Gliricidia sepium adalah
tanaman leguminosa pohon yang dapat tumbuh dengan cepat didaerah tropis. Dapat
tumbuh pada berbagai macam tipe tanah dan pH rendah sampai tinggi (4,5-6,9)m
serta tahan terhadap curah hujan yang rendah sampai tinggi (50-100mm/bln).
Nilai
kecerdasan pada ternak ruminansia (%)
Nilai
kecerdasan
|
Sapi
|
Kambing
|
Domba
|
Bahan
kering
|
61,7
|
58,5
|
52,5
|
Protein
kasar
|
61,9
|
71,5
|
58,1
|
Serat
kasar
|
39,4
|
17,19
|
30,7
|
Batas maksimum penggunaan dalam
ransum ayam broiler 5% dan ayam petelur 2,5%. Pemberian daun Gamal pada ayam
berupa tepung daun yang dicampur dengan bahan pakan lainnya. Pemberian tepung
daun sebanyak 2,5% sudah cukup untuk memberikan warna kuning yang cerah,
pemberian yang lebih tinggi tidak banyak meningkatkan warna kuning telur.
Komposisi
Nilai Nutrisi Gamal
|
|
Parameter
|
%
|
Protein
Kasar
Lemak
Energi
Kasar kkal / kg
SDN
Lignin
Abu
Ca
P
|
25,17
2,9
19,89
35,0
8,6
8,8
2,7
0,35
|
3. RUMPUT GAJAH
Rumput gajah (Pennisetum purpureum) merupakan jenis rumput unggul
yang mempunyai produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta
disukai oleh ternak ruminansia. Rumput gajah mempunyai produksi bahan kering 40
sampai 63 ton ha-1 tahun-1 (Siregar, 1989), dengan rata-rata kandungan zat-zat
gizi yaitu : protein kasar 9,66%, BETN 41,34%, serat kasar 30,86%, lemak 2,24%,
abu 15,96%, dan TDN 51% (Hartadi dkk., 1986 dan Lubis, 1992).
Nilai gizi rumput gajah dipengaruhi oleh fase pertumbuhan pada saat
pemotongan atau penggembalaan (McIlroy, 1977). Rumput gajah sebaiknya dipotong pada fase vegetatif,
untuk menjamin pertumbuhan kembali (regrowth) yang sehat dan kandungan
zat-zat gizi yang optimal (Anonim, 1990).
Produksi rumput gajah yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk
mengantisipasi kesenjangan produksi hijauan pakan pada musim hujan dan musim
kemarau dan untuk memanfaatkan kelebihan produksi tersebut pada fase
pertumbuhan yang terbaik, maka dapat diawetkan dalam bentuk silase, karena
rumput gajah merupakan bahan pakan hijauan yang baik untuk dibuat silase
(McIlroy, 1977; Rismunandar, 1989; Anonim, 1990; dan Sutardi, 1991).
Waktu yang terbaik untuk memotong tanaman yang akan dibuat silase adalah
pada fase vegetatif, sebelum pembentukan bunga (Reksohadiprodjo, 1988 dan
Regan, 1997). Fase pertumbuhan tanaman pada waktu pembuatan silase besar
pengaruhnya terhadap kecernaan dan komposisi kimia silase (Harrison et al,
1994). Kandungan protein kasar dan bahan organik rumput gajah yang hilang dalam
pembuatan silase dipengaruhi fase pertumbuhan tanaman (Spitaleri et al.,
1995).
Kandungan
protein kasar :
Kandungan protein kasar tertinggi diperoleh pada umur pemotongan 20
sampai 40 hari, sehingga rumput gajah yang akan dimanfaatkan dalam bentuk segar
(tanpa diawetkan dalam bentuk silase) dapat dipotong pada umur 20 sampai 40
hari. Pertumbuhan kembali rumput gajah yang optimal adalah umur 40 hari pada
musim hujan (Anonim, 1990), sehingga rumput gajah tersebut sebaiknya dipotong
pada umur 40 hari, agar pertumbuhan kembali (regrowth) tanaman rumput
gajah yang optimal. Kandungan protein kasar silase rumput gajah yang dipotong
pada umur 20 sampai 80 hari tidak berbeda nyata, sehingga rumput gajah yang
akan dibuat silase sebaiknya juga dipotong pada umur 40 sampai 80 hari. Semakin
tua tanaman kandungan protein kasar akan semakin menurun. Setiap peningkatan
umur (penundaan pemotongan) selama sepuluh hari akan menurunkan kandungan
protein kasar sebesar 0,87%. Kandungan protein daun lebih tinggi dari pada
kandungan protein batang (Nasrullah dan Salam, 1993; Syamsuddin, 1997).
Menurut Hartadi et al. (1993),
kandungan nutrisi rumput gajah berdasar 100 % Bahan Kering (BK) yaitu:
Protein Kasar
(PK) 10,1%;
Lemak
Kasar (LK) 2,5%;
Serat
Kasar (SK) 31,2%;
Bahan
Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 46,1%;
TDN 59%
dan
abu
10,1%.
4. DAUN LAMTORO (Leucaena
leucocephala)
lamtoro mengandung protein, kalsium dan energi yang tinggi. Menurut
Jones (1979) dan Haryanto (1993), daun lamtoro mengandung protein yang relatif
rendah tingkat pemecahannya di dalam rumen sehingga merupakan sumber protein
yang balk untuk ternak ruminansia . Kandungan proteinnya berkisar antara 25 -
32% dari bahan kering, sedangkan kalsium dan fosfomya berturut-turut antara 1,9
- 3,2% dan 0,15 - 0,35% dari bahan kering (Askar dkk ., 1997). Kisaran ini
disebabkan oleh perbedaan varitas, kesuburan tanah, umur panen (daun muda akan
mengandung protein yang lebih tinggi daripada daun tua), iklim serta komposisi campuran
daun dan tangkai daun . Kandungan mineral lainnya seperti Fe, Co dan Mn,
menurut Mathius (1993) masih berada diambang batas yang tidak membahayakan
untuk dijadikan pakan, sedangkan rendahnya kadar sodium dan iodium dapat
diatasi dengan pemberian mineral lengkap yang dicampur dengan garam dapur
(Jones, 1979) .
Komposisi kimia hijauan lamtoro
1 2 3*)
4**)
Bahan Kering
- - 29,10 35,67
Protein Kasar 29,82 32,12 34,57 27,48
Lemak 5,24 3,55 2,23 2,97
Serat Kasar 0,61 21,65 - -
NDF 39,94 43,23 38,6 52,68
ADF 14,4 27,18 34,38 42,93
Hemiselulosa
- - 4,22 9,55
Selulosa 9,14 17,14 - -
Abu 6,12 6,47 4,85 4,93
Lignin 5,15 9,81 - -
Kalsium 1,20 1,14 0,47 0,10
Pospor
(kalori/gram) 4701 4824 - -
Sumber
1 dan 2. Hasil
analisis laboratorium proksimat balitnak bogor (tidak dipublikasi)
3. Toruan
Mathrus dan Suhendi (1991)
* Daun
lamtoro muda
** Daun
lamtoro tua
Disamping itu lamtoro mengandung (3 karoten yang merupakan provitamin A.
Sekalipun pada musim kering daun lamtoro tetap berwarna hijau berbeda dengan
rumput yang pada musim kering menjadi kecoklatan (Jones, 1979).
5. DAUN CACAH (CHAPPER/ SILASE)
Produksi
hijauan di kebun rumput baik itu rumput Gajah ataupun rumput Raja bila melebihi
atau melewati umur potong akan mengurangi kulitas hijauan tesebut, untuk
mengoptimalkan produksi dan menjaga kualitas, pemotongan dilakukan harus tepat
waktu. Umur potong rumput yang optimal pada 7 minggu atau 50 hari. Bila
produksi rumput berlebih dan akan dibuat silase untuk stok perlu pengurangan
kadar air rumput dengan cara disimpan berdiri jangan di tidurkan atau ditumpuk
untuk menghidarkan dari kerusakan selama 2 - 3 hari, dan harus disimpan
terlindung atau di bawah atap.
Setelah disimpan selama 2-3hari dan kandungan air berkurang cacah rumput tersebut dengan panjang cacahan 10-50mm.
Setelah disimpan selama 2-3hari dan kandungan air berkurang cacah rumput tersebut dengan panjang cacahan 10-50mm.
Komposisi kandungan nutrisi:
protein kasar
9,66%
BETN 41,34%
serat kasar
30,86%
lemak 2,24%
abu 15,96%, dan
TDN 51%
KLASIFIKASI PAKAN TERNAK
HIJAUAN
NO
|
NAMA HIJAUAN
|
BAU
|
TEKSTUR
|
WARNA
|
1
|
Jerami
|
Apek
|
Kasar
|
Coklat
|
2
|
Gammal
|
Segar
|
Sedikit kasar karena tulang daun
|
Hijau
|
3
|
Rumput Gajah
|
Segar
|
Kasar pada permukaan daun karena terdapat bulu
|
Hijau
|
4
|
Daun Lantoro
|
Khas Lantoro
|
Sedikit kasar
|
Hijau Tua
|
5
|
Daun Cacah (chapper)
|
|
|
Hijau Muda
|
waduhhh.... gt toch
BalasHapusbru tw aq
makasih info.a yaaa
bapak deddy peternak juga ya,tolong kasih ilmunya dong?
Hapusbagaimana ya kalou kita berikan hijoan daun kapas,apa untung dan rugi nya?+
BalasHapus